Kepala Dinas Perhubungan Kota Tangerang, Wahyudi Iskandar
Tangerang, (tajukbanten.co.id) – Akibat sering terjadinya kemacetan lalulintas, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tangerang melakukan rekayasa lalu lintas di Jalan Daan Mogot, Kota Tangerang.
Dalam simulasi ini Dishub menerapkan sistem one way atau satu arah.
Untuk diketahui Jalan Daan Mogot merupakan akses utama untuk masyarakat yang hendak menuju Jakarta melalui Jakarta Barat.
Padatnya mobilitas masyarakat kerap kali membuat pengularan cukup tinggi di wilayah ini. Bahkan, bahyaknya Uturn menambah terjadinya kemacetan.
Menyikapi persoalan ini Kepala Dishub Kota Tangerang Wahyudi Iskandar pihaknya telah menyiapkan solusi. Salah satunya dengan cara menerapkan one way sejauh lima kilometer.
“Skema satu arah untuk menyelesaikan persoalan kemacetan di Jalan Daan Mogot yang menghubungkan jalan Kota Tangerang ke DKI Jakarta dan sebaliknya,” ujarnya, Minggu, (20/2/2022).
Wahyudi tidak menampik jika terdapat kemacetan di wilayah tersebut. Kata dia salah satu faktornya adalah keberadaan pintu keluar masuk jalan tol yang berada di Jalan Daan Mogot.
Namun kenyataan tak sesuai harapan, aturan tersebut justru menyebabkan kemacetan parah dan menuai kecaman dari para pengguna jalan pada pelaksanaanya.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Tangerang, Wahyudi Iskandar angkat suara terkait hal ini. Ia meminta maaf kepada masyarakat atas kemacetan parah yang terjadi.
“Pertama saya minta maaf kepada masyarakat karena kemacetan kemarin dalam proses awal uji coba,” ujar Wahyudi.
Dirinya pun menjelaskan mengenai ikhwal dari kebijakan tersebut.
Menurutnya, sebelumnya memberlakukan aturan satu arah Jalan Daan Mogot pihaknya telah melakukan kajian secara komperhensif.
“Kami sudah melakukan riset, sistem one way ini dilakukan memang untuk mengurangi kepadatan volume kendaraan di Jalan Daan Mogot,” ucapnya.
Wahyudi menyebut Jalan Daan Mogot memiliki tiga titik kemacetan yang cukup parah. Seperti di simpang Batuceper, Tanah Tinggi, dan TMP Taruna.
“Dari situ kajian itu pun dibuat. Dan Pemkot membangun dua jembatan Mookevart untuk arus rekayasa lalu lintas,” kata Wahyudi.
Sehingga Jalan Daan Mogot hanya diberlakukan satu arah menjadi Jakarta menuju Tangerang saja. Sedangkan arah sebaliknya dialihkan melalui jembatan Mookevart di Jalan Buroq.
“Sebelumnya juga dalam kajian itu kami sudah menghitung volume kendaraan untuk kelancaran lalu lintas. Tapi karena memang baru tahap awal uji coba, masyarakat belum terbiasa sehingga menimbulkan kemacetan,” ungkapnya.
Pihak Dishub pun terus melakukan sejumlah evaluasi terkait kebijakan ini. Wahyudi berharap untuk kedepan penerapan satu arah Jalan Daan Mogot dapat berlangsung baik serta kondusif.
“Semoga ke depan masyarakat dapat lebih terlayani dengan baik,” papar Wahyudi.(Adv)
Belum Ada Komentar on Simulasi One Way Kurang Maksimal, Kadishub Kota Tangerang Minta Maaf dan Akan Lakukan Evaluasi