SERANG – Pusat Belajar Bersama atau Learning Forum (LF) Simpul Madani Serang (SMS) gelar diskusi peningkatan kapasitas partisipasi perempuan Pontang Tirtayasa dalam kepemimpinan guna mengawal tatakelola dana desa akuntabel dan transparan, Rabu (01/12) secara daring bertajuk Mengembalikan Kejayaan Kampung Tirtayasa.
Hadir dalam kesempatan tersebut dua narasumber, Lili Romli Ketua ICMI Orwil Banten sekaligus putra daerah kelahiran Pontang dan Ade Jaya Suryani, Dosen UIN Banten, penulis buku Perempuan Banten Pergi Ke Arab. Dan Ina Salma Febriani sebagai moderator.
kepemimpinan dan partisipasi perempuan dalam dasawarsa terakhir pelan tapi pasti muncul mewarnai kancah aktivitas kepemimpinan lokal dan nasional. Hal ini tentu sedikit banyak dipengaruhi oleh opsi Affirmative action dalam undang-undang pemilu yang pada akhirnya menjadi sebuah kesadaran bersama terhadap hak perempuan dalam menyuarakan hak-haknya.
Yayat Hayati Nufus seorang guru sekaligus anggota BPD perempuan yang hadir dalam kesempatan kegiatan tersebut pernah menyampaikan dalam sebuah forum bahwa awal mula ia menjadi penggerak perempuan Desa Tirtayasa karena merasa tertantang untuk dapat menumbuhkan perempuan-perempuan pemimpin yang mampu berpartisipasi dalam kegiatan tata kelola desa dan turut menyelesaikan tantangan yang ada.
“sejak dua tahun ini saya dibantu Kepala Desa berupaya mendorong keterlibatan perempuan secara aktif, dan alhamdulillah di Desa Tritayasa Kecamatan Tirtayasa kami memiliki 7 Ketua RT yang ke semuanya perempuan,”
Yayat juga menambahkan melalui komentarnya bahwa tantangan besar lainnya adalah bagaimana mencegah muda-mudi pergi dari kampungnya untuk mengadu nasib menjadi TKW di Arab Saudi.
Cara ini menjadi salah satu jalan dan jawaban dari sebuah sistem sosial yang diskriminatif. Perempuan bukan lagi hadir dan mengisi jabatan untuk menggugurkan kewajiban keterwakilan tapi juga dapat aktif menyuarakan dan ikut serta dalam membuat sebuah keputusan kebijakan.
Dalam kaitannya tentang solusi agar perempuan tidak pergi perekonomian lokal harus dikuatkan dan dihidupkan, kreasi-kreasi penganan tradisional harus bisa menghidupi masyarakat setempat. Hal penting yang juga disampaikan Ade jaya adalah pendidikan harus menjadi prioritas pengubahan pola pikir yang kemudian dapat mengubah kondisi ekonomi yang terpuruk menjadi lebih baik.
Melalui Kolaborasi USAID Madani, Pimpinan Daerah Áisyiyah Kab. Serang sebagai mitra utama dan PATTIRO Serang serang sebagai support partner melahirkan Simpul Madani Serang yang pada akhirnya menginisiasi Madrasah Anggaran Desa (Mawar) Desa sebagai bentuk dukungan terhadap peningkatan kapasitas perempuan di desa. Mawar Desa adalah sebuah proses belajar dan interaksi warga desa, khususnya kelompok perempuan desa, agar mampu memahami dan mampu mengikuti proses berpartisipasi dalam perencanaan, pelaksanaan, maupun pengawasan proses tata kelola desa. Khususnya dalam pencapaian SDGs Desa tujuan 5 yaitu Desa Ramah Perempuan dan Perlindungan Anak.
Sekarang Tim Mawar Desa beranggotakan 10 perempuan desa yang memiliki komitmen dan kepedulian serta berperan sebaig penggerak menjadi fasilitator warga desa dalam peningkatan kapasitas warga yang mampu bersinergi dengan komponen lain dalam pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa.(red)
Belum Ada Komentar on Mawar Desa, Gerakan Perempuan Lokal Membangun Desa