BANTEN – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Banten Ranta Soeharta menghadiri kegiatan Seminar Nasional Banten Economic Outlook Tahun 2017 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Banten melalui Biro Ekonomi dan Administrasi Pembangunan (Ekbang), beberapa waktu lalu di Hotel Le Dian, Ciceri – Kota Serang.
Tujuan digelarnya acara Seminar tersebut yaitu untuk mewujudkan iklim investasi dan ekonomi Banten yang berdaya saing global, selain itu juga untuk memberikan proyeksi ekonomi Banten 2017 dan tantangan isu strategis ekonomi yang akan dihadapi.
Sekda Banten Ranta Soeharta mengatakan, letak Banten yang strategis sebagai pintu masuk lalu lintas Pulau Jawa-Sumatera dan penyanggah Ibu Kota DKI Jakarta merupakan modal dasar bagi Banten untuk tumbuh kembang menjadi wilayah strategis dan potensial. “Dari perspektif kinerja ekonomi hingga triwulan III Tahun 2016, perkembangan perekonomian Banten menunjukan perkembangan yang stabil,” ujar Sekda.
Pada kesempatan tersebut, Sekda mengungkapkan, pertumbuhan hingga triwulan III Tahun 2016 tumbuh sebesar 5,35 persen (YOY). Secara nominal, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Banten Hingga Triwulan III Tahun 2016 tercatat 131,48 Triliun. Pertumbuhan ekonomi Banten Triwulan III-2016 terhadap triwulan II-2016 (Q-TO-Q) mengalami pertumbuhan yang positif pada hampir semua usaha kecil kecuali pengadaan listrik dan gas yang mengalami kontraksi sebesar 7,69 persen akibat penurunan produksi gas kota.
Kemudian, kata Sekda ekonomi Banten pada triwulan ini secara Q-TO-Q dipicu oleh pertumbuhan pada lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 6,31 persen yang disebabkan adanya peningkatan produksi padi sebagai dampak curah hujan yang merata dan ketersediaan air yang cukup. “Pertumbuhan ekonomi Banten cukup bagus dalam berbagai bidang. Di antaranya, sektor industri, perdagangan, perkebunan, dan perikanan,” jelas sekda.
Menurut Sekda, dengan berbagai isu-isu strategis dengan pembangunan seperti pemerataan infrastruktur, letak strategis, membuat Banten menjadi tujuan investasi di Indonesia. Ditambah ada 12 proyek nasional yang sedang berjalan. Tingginya minat investasi dibuktikan dari kecenderungan naiknya nilai investasi di Banten terutama pada Penanaman Moda Asing (PMA).
Memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), mau tidak mau Banten harus sudah siap menghadapi tantangan tersebut untuk menyelesaikan berbagai persoalan ekonomi Banten ke depan. Oleh karena itu, diperlukan sinergi dengan melakukan aksi dan langkah strategis dari berbagai pemangku kepentingan perekonomian di Banten. Baik pemerintah, akademisi, dunia usaha industri, legislatif dan media. (Adv – Dishubkominfo Provinsi Banten)
Belum Ada Komentar on Sekda Banten Hadiri Seminar Nasional Banten Economic Outlook 2017